Peraturan Ekspor Mercury: Menjaga Kelestarian Alam dan Kesehatan Masyarakat

Mercury atau raksa adalah unsur kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan yang ketat dalam ekspor mercury. Peraturan ini bertujuan untuk melindungi kelestarian alam serta kesehatan masyarakat.

Apa itu Mercury?

Mercury adalah logam cair yang terdapat pada alam. Logam ini banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti industri elektronik, lampu, dan pengolahan emas. Penggunaan mercury yang tidak terkontrol dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan kesehatan manusia.

Peraturan Ekspor Mercury

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan beberapa peraturan untuk mengatur ekspor mercury. Peraturan ini bertujuan untuk mengendalikan penggunaan mercury secara terkontrol dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Berikut adalah beberapa peraturan yang harus dipatuhi:

  Studi Kasus Ekspor Benih Lobster

1. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 64 Tahun 2017

Peraturan ini mengatur tentang pengendalian ekspor mercury yang dilakukan oleh Badan Usaha. Badan Usaha yang ingin melakukan ekspor mercury harus memenuhi persyaratan tertentu, seperti memiliki izin usaha dan sertifikasi lingkungan.

2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 10 Tahun 2017

Peraturan ini mengatur tentang pengendalian penggunaan, produksi, dan perdagangan mercury. Peraturan ini juga membatasi penggunaan mercury untuk kegiatan tertentu yang membutuhkan penggunaan mercury.

3. Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019

Peraturan ini mengatur tentang pengendalian dan pengawasan ekspor mercury. Badan Usaha yang ingin melakukan ekspor mercury harus memenuhi persyaratan tertentu, seperti memiliki izin usaha dan sertifikasi lingkungan.

Dampak Negatif Penggunaan Mercury

Penggunaan mercury yang tidak terkontrol dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Berikut adalah beberapa dampak negatif penggunaan mercury:

1. Pencemaran Lingkungan

Penggunaan mercury dalam industri dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Mercury yang terbuang ke sungai atau laut dapat terakumulasi dalam tubuh ikan dan hewan laut. Konsumsi ikan yang terkontaminasi mercury dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf dan ginjal manusia.

  Bank Indonesia Ekspor Impor: Menjelajahi Potensi Pasar Internasional

2. Gangguan Kesehatan

Paparan mercury secara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti kerusakan pada sistem saraf, ginjal, dan otak. Paparan mercury pada wanita hamil dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan janin, seperti gangguan pada sistem saraf dan gangguan perkembangan mental.

Kesimpulan

Peraturan ekspor mercury yang ketat dirancang untuk melindungi kelestarian alam serta kesehatan masyarakat. Penggunaan mercury yang tidak terkontrol dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, Badan Usaha harus mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam melakukan ekspor mercury.

admin